CERITA BAIK tentang Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
"Meningkatkan
Efektivitas Belajar dengan Optimalisasi Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
melalui Integrasi Google Classroom"
di
SMPN 2 Tarogong Kidul
Kabupaten
Garut
Oleh Ida Faridlah, M.Ag.
idafaridlah41@guru.smp.belajar.id
Berawal dari pengamatan
terhadap siswa kelas VIII F, yang kecanduan gadget, yang menyebabkan para siswa
ketinggalan dalam pembelajaran terutama untuk pembelajaran PAI. Keadaan seperti
ini sangat memprihatinkan, keadaan yang telah mengantarkan mereka kurang bijak
dalam memanfaatkan gadget. Mereka terlalu asyik dengan gadgetnya masing-masing,
bahkan lebih parahnya, terkadang ketahuan mereka memainkan game di lingkungan
sekolah. Keadaan seperti ini membuat hati saya tergerak untuk mengoptimalkan
kembali pemanfaatan gadget untuk pembelajaran. Menyambung dengan pembelajaran
semester sebelumnya, bahwa dalam pembelajaran PAI, proses pembelajarannya
memanfaatkan google classroom sebagai media pembelajaran online. Dalam arti
memadukan pembelajaran online dengan tatap muka dalam satu kegiatan yang tengah
berlangsung. Upaya ini dikenal dengan istilah blended learning, tepatnya
pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi berupa Google Classroom dengan
strategi berdiferensiasi pada pembelajaran tatap muka. Melalui Learning
manajemen sistem pada google classroom, saya menautkan materi, tugas, dan
penilaian. Pembelajaran yang telah terbukti mengantarkan siswa belajar secara
mandiri dengan kecepatan dan gaya belajar yang berbeda. Sehingga siswa mampu
belajar secara efektif dan efisien dan memiliki pengalaman belajar yang lebih
interaktif dan menyenangkan. Selain itu, berkat pembelajaran yang
mengintegrasikan Google Classroom dengan pembelajaran tatap muka ini, dapat
mengurangi penggunaan kertas, menjadikan pembelajaran lebih ramah lingkungan
dan hemat biaya. Oleh karena itu, saya merasa perlu untuk mengembangkan
strategi pembelajaran yang efektif dan efisien yang menggabungkan pembelajaran
tatap muka dan daring. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah
"Meningkatkan Efektivitas Belajar dengan Optimalisasi Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi melalui Integrasi Google Classroom".
Dalam implementasinya, tidak terlepas dari banyaknya kendala dan
tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang
terintegrasi dengan Google Classroom. Di antaranya; Keterbatasan waktu,
motivasi siswa dan keterbatasan dalam interaksi sosial. Mengapa? Memungkinkan
pengajar untuk merencanakan, mempersiapkan, dan menyampaikan pembelajaran
campuran dengan Google Classroom dapat menjadi tantangan tersendiri. Beberapa
siswa juga kurang termotivasi untuk belajar daring, sehingga mengharuskan guru
berperan aktif dalam membangkitkan semangat belajar siswa. Adapun batasan
interaksi sosial yang muncul, blended learning dapat memulihkannya, asalkan
dapat mengurangi interaksi sosial antara siswa dan guru, yang membutuhkan upaya
tambahan dari guru untuk membangun interaksi dan kerja sama yang efektif.
Salah satu contoh materi yang saya angkat yaitu mengenai Materi
Fiqih, yaitu tentang Mengonsumsi makanan dan minuman halal dan baik dan
menjauhi makanan dan minuman yang haram. Sebelum Melaksanakan pembelajaran di
kelas, saya sudah merancang pembelajaran dengan cara memanfaatkan google
classroom untuk memberikan tugas-tugas sehubungan dengan materi tersebut.
Diantaranya, saya menautkan Link Pre test Quizizz, Post Test dengan Google
Formulir, Slide presentasi, Video Pembelajaran, juga ice breaking yang digunakan
dalam pembelajaran. Selain itu juga saya menautkan link Penilaian sikap baik
penilaian diri, maupun penilaian antar teman. Semua tugas tersebut disajikan
dalam bilah tugas. Sedangkan bilah forum pada google classroom, saya gunakan
untuk mengkomunikasikan tugas-tugas tersebut dengan siswa. Sehingga terjalin
situasi yang interaktif secara daring. Adapun tahapan pelaksanaan
pembelajarannya merujuk pada RPP yang saya buat.
Untuk mengiringi pembelajaran
dengan strategi yang tepat, berikut ini saya sampaikan beberapa upaya yang
telah dilakukan, antara lain; pertama,
memberikan pengarahan dan sosialisasi yang jelas
kepada siswa mengenai penggunaan Google Classroom serta teknologi yang
digunakan dalam pembelajaran blended learning, kedua, memastikan bahwa setiap siswa
memiliki akses ke perangkat teknologi dan jaringan internet yang cukup stabil.
Jika ada siswa yang tidak memiliki perangkat teknologi, bisa mencari solusi
alternatif seperti meminjamkan perangkat dari sekolah atau memberikan tugas
alternatif yang bisa diselesaikan tanpa perangkat teknologi, ketiga, menjaga
komunikasi yang baik dan terbuka dengan siswa dan orang tua terkait dengan
permasalahan teknologi yang mungkin terjadi. Jika ada masalah dengan akses
internet atau perangkat teknologi, bisa memberikan alternatif solusi atau
menjadwalkan kembali waktu pengumpulan tugas, keempat, menciptakan suasana pembelajaran
yang interaktif dan menarik dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran
seperti diskusi, simulasi, dan game yang dapat diakses melalui teknologi. Hal
ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan mengurangi rasa bosan
saat pembelajaran daring, kelima,
memberikan umpan balik yang konstruktif dan teratur
kepada siswa untuk memotivasi mereka dan membantu meningkatkan kualitas
pembelajaran, keenam, melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh
mana efektivitas pembelajaran yang dilakukan dan mengevaluasi penggunaan
teknologi dalam pembelajaran. Evaluasi ini juga dapat digunakan untuk membuat
perbaikan dan pengembangan dalam pembelajaran selanjutnya.
Proses berikutnya yang saya
lakukan dalam mengimplementasikan strategi-strategi tersebut, memberikan
pelatihan pada siswa mengenai penggunaan aplikasi/alat pelacak yang akan
digunakan, memberikan informasi tentang cara mengakses materi pembelajaran yang
disediakan melalui Google Classroom, memberikan petunjuk tentang cara
mengumpulkan tugas melalui Google Classroom, memberikan panduan tentang teknik
belajar mandiri yang efektif, memberikan dukungan teknis, menyediakan layanan
bantuan teknis untuk membantu siswa dan orang tua dalam mengatasi masalah
teknis yang muncul saat menggunakan aplikasi/alat pelacak atau Google
Classroom, memastikan bahwa semua perangkat teknologi yang diperlukan (seperti
laptop atau tablet) tersedia di sekolah atau bisa dipinjamkan ke siswa yang
membutuhkan, menyediakan akses internet yang cukup di lingkungan sekolah atau
dapat memberikan akses internet yang murah bagi siswa dan orang tua yang
membutuhkan, menerapkan pendekatan yang berbeda-beda, melakukan penilaian awal
terhadap kemampuan siswa untuk belajar mandiri, menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, memberikan alternatif
pilihan tugas dengan tingkat kesulitan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan
belajar siswa yang berbeda, memberikan umpan balik yang spesifik dan
konstruktif pada setiap tugas yang dikumpulkan oleh siswa, menggunakan sumber
daya yang fleksibel (seperti video pembelajaran atau slide presentasi) agar
siswa dapat mengaksesnya di mana saja dan kapan saja serta memberikan
tugas-tugas yang dapat diselesaikan oleh siswa secara mandiri atau dalam
kelompok.
Setelah menerapkan
pembelajaran blended learning yang mengintegrasikan Google Classroom dengan
pendekatan pembelajaran berdiferensiasi saya berhasil mengatasi beberapa
tantangan dihadapi. Keterbatasan waktu dapat diatasi dengan memberikan tugas
dan materi pembelajaran melalui Google Classroom, sehingga siswa dapat
mengaksesnya secara mandiri dan fleksibel. Motivasi siswa terjaga dengan
memberikan variasi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
mereka. Sementara itu, keterbatasan interaksi sosial dihadapi dengan melakukan
kolaborasi dan diskusi dalam kelas.
Hasil dari penerapan strategi
ini cukup efektif, terlihat dari partisipasi siswa yang semakin aktif dan
pemahaman mereka terhadap materi yang semakin meningkat. Respon dari siswa dan
orang tua pun positif. Faktor keberhasilan dari strategi ini adalah kesiapan
guru dalam mengintegrasikan Google Classroom ke dalam pembelajaran tatap muka
melalui strategi pembelajaran berdiferensiasi, serta kemampuan dalam memilih
metode dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
siswa. Pembelajaran dari keseluruhan proses ini adalah penggunaan teknologi
dalam pembelajaran selain membantu mengatasi tantangan, juga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Kesiapan dan keterampilan guru dalam mengintegrasikan
teknologi dan pembelajaran berdiferensiasi sangat penting untuk mencapai hasil
yang efektif dan efisien.
|
|
|
|
|
|






Komentar
Posting Komentar